Minggu, 31 Desember 2017

Tugas 2 Manajemen Proyek & Resiko

MANAJEMEN PROYEK DAN RESIKO
SISTEM e-LIBRARY BERBASIS WEB
(Tugas ke-2)


EXCEL SHIELDVICO WATTIMENA       (22115312)
GARDENIA ARUM HANDAYANI           (22115835)
RAHADIANSYAH MIKAIL FAUDZI      (25115543)
YUSUP IBRAHIM                                        (27115370)



Kelas :
3KB01



FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
SISTEM KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018


DETAIL RESIKO PROYEK E-LIBRARY

Adapun resiko pada proyek ini antara lain :
1.      Proses digitalisasi dokumen yang membutuhkan banyak waktu
Dokumen – dokumen yang dimaksud adalah seperti buku-buku, karya tulis, penulisan ilmiah, skripsi, jurnal dan lain sebagainya. Dokumen tersebut sangat banyak jumlahnya dan masih berbentuk manual. Oleh karena itu, dokumen tersebut perlu dikonversikan ke dalam bentuk data digital atau biasa kita sebut dengan istilah softcopy. Dengan proses pengkonversian satu buku saja misalnya yang memiliki lebih dari 100 halaman, maka membutuhkan waktu sekitar lebih dari satu jam. Selanjutnya perlu untuk mengkonversi dokumen lainnya yang membutuhkan lebih banyak waktu.

Solusi :
Para petugas yang mengerjakan proses scanning atau mengkonversi dokumen – dokumen perpustakaan perlu untuk menentukan skala prioritas. Dalam hal ini, buku-buku atau dokumen yang lebih dibutuhkan oleh pelajar dan mahasiswa akan dikonversikan ke dalam buku digital terlebih dahulu. Selain itu, pembagian tugas memasang target batas waktu agar proses digitalisasi dapat selesai tepat waktu.

2.      Membutuhkan keterampilan dalam memelihara koleksi digital
Koleksi data – data digital dari dokumen yang sudah jadi memerlukan perawatan yang lebih lanjut. Data – data tersebut nantinya harus mudah diakses oleh pengguna perpustakaan digital kapan saja dan dimana saja. Data tersebut dikelola dan dipelihara oleh petugas e-library atau admin. Para petugas yang mengelola data-data perpustakaan ini harus memiliki keterampilan dalam bidang manajemen, organisasi data, komputerisasi, web programming dan pengolahan data digital sehingga data-data tersebut tidak akan rusak (secara digital) ataupun terhapus.

Solusi :
Para petugas yang mengelola perpustakaan digital perlu diberikan pelatihan secara berkala untuk mengembangkan e-libary kedepannya menjadi lebih berguna. Selain itu, perlu disediakan memori tempat penyimpanan khusus sebagai tempat untuk menyimpan data-data cadangan (backup) dari koleksi pada web e-library. Data yang telah dicadangkan akan sangat berguna apabila suatu saat terjadi kerusakan atau hilangnya buku atau dokumen pada web e-library. Data cadangan tersebut dapat diupload ke web e-library menggantikan data yang telah rusak/hilang.

3.      Memerlukan genset jika terjadi pemadaman listrik
Setiap website yang dibuat akan memerlukan sebuah web server. Web server adalah sebuah layanan berbasis data yang berfungsi menerima permintaan akses dari HTTP atau HTTPS pada klien atau sebuah browser. Melalui sebuah browser, kita dapat mengakses internet untuk masuk ke website e-library tersebut. Didalam sebuah server terdapat alat-alat yang dapat menunjang layanan tersebut, sehingga membutuhkan sumber listrik yang stabil untuk dapat membuat alat-alat tersebut tetap bekerja. Apabila terjadi pemadaman listrik pada server tersebut, maka pengguna tidak dapat mengakses web e-library secara sementara sehingga harus menunggu sampai listrik menyala dan mengaktifkan kembali servernya.

Solusi :
Para petugas yang mengelola server tersebut perlu menggunakan generator/genset untuk memelihara pelayanan server tetap berjalan pada saat terjadi pemadaman listrik. Ketika server dikelola dengan baik, maka akan selalu memberi kemudahan bagi pengguna e-library pada saat mengakses website nya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar